Desa “Paroto”merupakan salah satu desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng yang berbatasan dengan Kelurahan Ujung disebelah Utara,Desa Tetewatu disebelah Timur,Desa Palangiseng disebelah Selatan,sementara Kelurahan Cabenge disebelah Barat.
Paroto yang merupakan cikal bakal terbentuknya Desa Paroto merupakan salah satu perkampungan tua di Kabupaten Soppeng,dimana dalam sejarah Kerajaan Soppeng,Paroto merupakan salah satu perkampungan yang dibawahi oleh seorang “Matoa” dibawah wilayah kekuasaan Datu Lompengeng,seperti yang diungkapkan dalam Lontara Bugis(catatan harian Raja Bone) tertulis : “Ia tamae pallilina Lompengeng : Pajalesang,Ujung,Baringeng,Paroto…”Dengan demikian sejak zaman pemerintahan sistem kerajaan di Soppeng,Paroto sudah ada birokrasi tradisional yang berjalan.
Pada tahun 1926 Paroto dikepalai oleh seorang Matoa yang bernama Mallewungeng dengan gelar Nene Dongke.Pada Tahun 1936 Salewangeng diangkat menjadi Matoa menggantikan Mallewungeng.Dan kurang lebih 1( satu) tahun masa kepemimpinannya,Salewangeng dibuang oleh Belanda di Malino.
Pada Tahun 1939 A.SARANSI UMAR ditunjuk untuk menjadi Matoa menggantikan Salewangeng.Kemudian Tahun 1990 A.M.DJAMIR SARANSI,BA diangkat menjadi Kepala Desa persiapan Paroto.Pada Tahun 2006 diadakan Pemilihan Kepala Desa Paroto yang dimenangkan oleh AHYAR SARANSI,SE.Pada Tahun 2012 diadakan Pemilihan Kepala Desa Paroto yang ketiga dimenangkan oleh MAKMUR.